Kasus Kejahatan Dunia Maya Yang
Mengguncang Dunia Dalam Lima Tahun Terakhir !!!
Virus Ransomware
Sepanjang 2017 serangan siber banyak melanda
negara-negara dunia. Indonesia juga tidak luput dari serangan siber jenis
ransomware yakni sejenis aplikasi perangkat yang dapat merusak sistem komputer
dari jarak jauh.
Ransomware yang menyerang Indonesia adalah jenis
WannaCry yang memanfaatkan kelemahan sistem pengamanan pada Sistem Operasi
Windows yang telah ditambal Microsoft melalui Security Update Patch.
Ada pula ransomware yang sempat mengancam Indonesia
yaitu Petya. Mirip dengan WannaCry, namun mekanisme Petya dinilai lebih bagus
dari WannaCry.
Tidak hanya WannaCry dan Petya, dunia juga masih
terancam dengan serangan siber Buleborne, serangan siber jenis DDoS, serangan
yang menargetkan mesin ATM dan ancaman serangan siber pada aplikasi Spyware.
Selain itu, dunia juga dihebohkan dengan tudingan
Amerika Serikat kepada Korea Utara sebagai dalang serangan siber WannaCry. AS
juga mencurigai Kaspersky Lab sebagai kaki tangan Rusia. Persoalan AS dengan
Kaspersky Lab tersebut masih berlangsung hingga saat ini.
Berikut rangkuman yang dilaporkan ANTARA News tentang
kasus serangan siber terheboh 2017.
Serangan siber ransomware sempat menyerang Indonesia
pada awal 2017. Setidaknya dua rumah sakit di Jakarta yaitu Dharmais dan
Harapan Kita yang disinyalir diserang ransomware berjenis WannaCry pada 12 Mei
2017 yang menyebabkan data pasien dalam jaringan komputer rumah sakit tidak
bisa diakses.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara,
menggelar temu media pada 14 Mei 2017 dan mengatakan bahwa Kominfo telah
berkoordinasi dengan Rumah Sakit Dharmais untuk menanggulangi serangan
tersebut.
Kementerian ini sigap mempersiapkan tim khusus
menghadapi persoalan ini yang antara lain meliputi Direktorat Keamanan Kominfo
dan pegiat keamanan siber, serta bekerjasama dengan sejumlah pihak dari luar
Indonesia.
Pada 17 Mei 2017 Menkominfo mengklaim Indonesia sudah
bebas virus ransomware WannaCry yang sebelumnya menginfeksi setidaknya 200 ribu
komputer di seluruh dunia.
Menurut Rudiantara, virus yang terpapar melalui
jaringan data atau internet itu tidak berdampak signifikan di Indonesia
lantaran tangkasnya pencegahan yang dilakukan yakni memutus hubungan internet
dan membuat salinan data cadangan.
Ransomeware nampaknya masih mengintai Indonesia. Tidak
lama setelah WannaCry, pada 29 Juni 2017 Kominfo kembali mengimbau masyarakat
untuk mencegah serangan infeksi ransomware Petya yang kala itu tengah melanda
secara global.
Menteri Kominfo Rudiantara, meminta masyarakat untuk
membuat cadangan data (backup data)sebelum mengaktifkan komputer mereka untuk
mengantisipasi serangan tersebut.
Bagi pengelola teknologi dan informasi, Rudiantara
meminta untuk menonaktifkan atau mencabut jaringan lokal (LAN) sementara hingga
dipastikan aman.
Kominfo juga meminta agar menggunakan sistem operasi
yang asli dan diperbarui secara berkala serta memasang anti-virus dan
menggunakan kata kunci yang aman dan diganti secara berkala.
Meski begitu, Menkominfo mengatakan bahwa ransomeware
Petya belum menyebar di Indonesia. Menurut dia, penyebaran virus komputer yang
mengenkripsi perangkat penyimpanan digital atau "hard disk" itu baru
ditemui pada negara-negara di kawasan Eropa Timur, Eropa Barat, serta Asia
Selatan.
source https://techno.okezone.com/read/2017/12/31/207/1838109/kasus-serangan-siber-terheboh-di-2017-apa-saja?page=8
0 komentar:
Post a Comment