KPAI: Ribuan Anak Indonesia jadi Korban Pornografi Internet
Di era modern seperti sekarang ini, internet semakin mudah diakses oleh
berbagai kalangan masyarakat di Indonesia. Kemudahan akses internet itu
ternyata memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia,
khususnya generasi muda.
Kehadiran internet memudahkan generasi muda dalam mengakses informasi dari
dunia luar. Bersosialisasi dan mengetahui kondisi di luar negeri tentu lebih
mungkin dilakukan dengan memanfaatkan intenet.
Sayangnya, angka kejahatan online aliascybercrime pada anak disebutkan
telah menjadi tren baru di banyak negara, termasuk Indonesia. Penggunaan
internet yang nyaris tanpa kendali menyebabkan anak-anak rentan menjadi korban
dari berbagai tindak kejahatan di dunia maya.
Kejahatan seksual, pornografi, trafficking,bullying dan bentuk kejahatan
lain yang dilakukan secara online menjadi ancaman yang semakin besar mengintai
generasi penerus bangsa.
"Internet mendorong angka kejahatan online terhadap anak semakin
tinggi, pertumbuhannya semakin cepat sejak tahun 2011," ungkap Maria
Advianti, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di acara
peringatan Hari Internet Aman Sedunia di kantor KPAI, Selasa (10/2/2015).
Menurut data yang dipublikasikan KPAI, sejak tahun 2011 hingga 2014, jumlah
anak korban pornografi dan kejahatan online di Indonesia telah mencapai jumlah
1.022 anak. Secara rinci dipaparkan, anak-anak yang menjadi korban pornografi
online sebesar 28%, pornografi anak online 21%, prostitusi anak online 20%,
objek cd porno 15% serta anak korban kekerasan seksual online 11%.
Jumlah itu diprediksi akan terus meningkat bila tidak ditanggulangi secara
optimal. Pertumbuhan angka anak korban kejahatan online itu bertumbuh pesat
seiring meningkatnya jumlah pengguna internet di Tanah Air.
Oleh karena itu untuk
melindungi anak kita dari konten-konten pornografi kita harus melakukan
beberapa hal sebagai berikut, diantaranya:
a. Dampingi anak saat mengakses internet
Dampingi anak-anak Anda saat memegang gadget, laptop atau
komputer sekalipun. Apalagi saat mereka berselancar di dunia maya. Jangan
biarkan mereka mengakses sendirian. Batasi hal-hal yang tidak wajar diakses
karena berbahaya.
b.
Berikan pengertian yang
baik kepada anak
Bagaimanapun pada awal mengenalkan anak ke dunia
internet, orangtua harus mendampingi dan memberi tahu anak, tentang mana yang
boleh dibuka dan tidak.
c.
Jangan biarkan anak akses
gadget di kamar
Jangan letakkan komputer
atau laptop di dalam kamar, juga jangan berikan anak gadget ketika tidak
bersama orangtua. Hal ini membuat anak semena-mena mengakses situs apapun yang
diinginkannya.
d.
Hapus history di gadget
Saat orangtua baru saja
mengakses situs-situs apapun di internet, segera hapus history. Khawatirnya,
gadget Anda dibuka oleh anak-anak yang seharusnya tidak mengetahui situs
internet yang cocok untuk orang dewasa.
e.
Buat profil safety mode
Bedakan situs internet
yang dimiliki oleh anak dan orangtua. Khusus anak, pakailah safety mode dengan
memasukkan usia anak saat mendaftar sebuah akun. Hal ini sangat penting supaya
anak tidak bisa mengakses situs internet yang negatif. Satu platform biasanya
menyaring situs apa saja yang tidak boleh diakses anak-anak saat berselancar di
dunia maya. Begitupun dengan model game yang aman untuk mereka saat dimainkan.
Sumber : http://m.liputan6.com/tekno/read/2173844/kpai-ribuan-anak-indonesia-jadi-korban-pornografi-internet
0 komentar:
Post a Comment