Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email

Sunday, May 6, 2018

Modus Baru Penipuan di Tokopedia

Unknown

Waspada Modus Baru Penipuan di Tokopedia,
Be Smart Guys!

Modus baru penipuan di Tokopedia, siapa yang tidak suka belanja online
di jaman seperti sekarang ini. Ya, belanja online sudah jadi trend di dunia bahkan di
Indonesia seiring menjamurnya e-commerce atau toko online di Tanah Air tercinta.

Saking trendnya banyak dimanfaatkan oleh para penipu yang bergentayangan mencari mangsa di situs situs online, toko online, forum jual beli dan banyak lainnya. Nah, kali ini dunia sosial media sedang dihebohkan
 oleh penipuan di Tokopedia, dimana seseorang telah membeli handset BlackBerry terbaru, kemudian membayarnya, namun barang     tidak sampai ditangan pembeli.

Adakah penipuan di Tokopedia? Jawabannya adalah sebagaimana dikutip dari situs      benysalim.com, calon pembeli tertarik untuk memboyong BlackBerry Passport yang           tersedia di Tokopedia yang kemudian terjadi percakapan mengenai ketersediaan          handset. Setelah dikonfirmasi bahwa handset tersedia untuk dibeli, kemudian calon      pembeli yang bernama Beny Salim melakukan proses pembelian hingga melakukan     pembayaran melalui Tokopedia.

Setelah melakukan pembayaran, pembeli mendapati pesan pribadi tentang adanya       voucher diskon untuk transaksi berikutnya, dengan cara melakukan konfirmasi dengan 
mengirimkan Nama, Nomor handphone dan alamat email. Kemudian, si pembeli mendapatkan
 email verifikasi yang harus di click untuk mengaktifkan kode voucher, link ini      ditengarai sebagai link palsu berupa phishing. Jadi, cara menipu di
 Tokopedia yang dilakukan oknum ini bisa jadi sebuah modus baru penipuan online 
yang menyertakan link aktivasi atau verifikasi lewat jendela pesan pribadi?







Keesokan harinya, si pembeli mendapat notifikasi bahwa pesanan telah diproses dan dikirim melalui jasa kurir JNE, namun kode resi tersebut tidak ditemukan dalam pencarian kode tracking JNE. Tak seberapa lama, si pembeli juga kembali mendapat notifikasi bahwa barang telah diterima, padahal pembeli sama sekali belum menerimanya. Setelah melakukan komplen kepada Tokopedia, CS di Tokopedia sendiri mengatakan bahwa kemungkinan akun Tokopedia pembeli telah diretas oleh penipu.

Anehnya lagi, si pembeli melakukan review terhadap barang yang dibeli tersebut, yang kemungkinan itu merupakan aksi dari penipu sendiri dengan menggunakan akun pembeli untuk membuat review positif tentang lapaknya di Tokopedia.

Kalau sudah begini, siapa yang mau disalahkan? Semua kembali kepada Anda, jeli dan telitilah sebelum berbelanja secara online, liat review sebelumnya, berapa banyak        produk yang lapak tersebut jual, kalau perlu cek apakah mereka mempunyai toko fisik atau nyata. Namun, namanya juga penipu selalu aja punya cara untuk memperdayai korbannya.

Modus baru penipuan di Tokopedia ini mungkin cuma segerintil cerita yang mau diungkap oleh korbannya, mungkin masih banyak lagi korban penipuan belanja online di tempat-tempat lain yang tidak buka suara.

So, Tokopedia penipu bukan? Jawabannya tentu bukan, hanya ulah segelintir oknum-oknum saja yang memanfaatkan kelengahan pengguna dan situasi.

Sebuah nama besar online shop tidaklah akan menjamin 100 persen keamanan berbelanja. Be smart!




Cara Mengantisipasi Penipuan Saat Berbelanja Online
Cek kredibilitas situs belanja online
Pilihlah website yang terpercaya dan sudah memiliki kredibilitas dalam dunia jual beli online. Atau, terlebih dahulu cari informasi terkait situs tersebut, misalnya bertanya kepada teman dan keluarga yang pernah melakukan transaksi di situs tersebut.
Jangan lupa membaca kebijakan dari situs jual beli online tersebut juga, apakah ada kebijakan garansi barang hingga pengembalian uang jika barang yang sudah dibeli diterima dalam keadaan cacat.
Pastikan juga bahwa tidak ada kebijakan yang merugikan pembeli, serta pastikan pula data-data pribadi akan dilindungi dan tidak disebarluaskan ke pihak lain.

Jangan tergiur harga murah
Untuk memastikan harga produk yang ingin dibeli, baiknya konsumen mencari tahu kisaran harga produk tersebut di pasaran, sehingga tidak akan mudah tertipu dengan toko yang menjual produk tersebut dengan harga miring.

Baca deskripsi produk
Sebelum memutuskan membeli produk, Anda wajib membaca informasi atau deskripsi terkait produk tersebut terlebih dahulu dengan teliti. Jangan sampai produk tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Jika ada yang kurang jelas, langsung hubungi penjual bersangkutan untuk mengetahui lebih detail tentang produk yang diinginkan.

Rekening pribadi atau perusahaan
Saat melakukan transaksi jual-beli online, hindari mentransfer dana ke nomor rekening pribadi. Pilihlah website yang memiliki rekening atas nama badan usaha seperti PT atau CV, yang keamanannya sudah pasti lebih terjamin.
Rekening ini biasanya disebut dengan rekening bersama (rekber) atau escrow system, yang menjadi perantara antara penjual dan pembeli, serta bisa meminimalisir tindakan penipuan.
Cara kerjanya, uang yang ditransfer oleh pembeli akan tertahan pada pihak perantara hingga barang sampai ke tangan pembeli. Saat barang sudah sampai ke pembeli dengan kondisi yang baik, barulah dana yang dibayarkan pembeli, diterima oleh pihak penjual.

Cek kredibilitas penjual
Konsumen bisa menilai kredibilitas penjual dengan melihat testimoni atau review yang diberikan pembeli-pembeli lain yang sebelumnya sudah pernah membeli dari toko yang bersangkutan.
Jika review yang diberikan pembeli positif, silakan lanjutkan bertransaksi di toko tersebut. Namun jika sebaliknya, lebih baik cari toko online lain yang menjual produk tersebut.

Periksa kembali pesanan
Sebelum melakukan pembayaran, pastikan kembali bahwa produk yang di pesan sudah sesuai. Selain itu, pastikan memasukkan alamat dan nomor telepon dengan benar. Hal ini untuk menghindari terjadinya kesalahan pada saat proses pengiriman barang.

Asuransikan
Baiknya minta penjual menambahkan asuransi di pengiriman. Lebih baik bayar lebih untuk biaya asuransi tersebut, yang penting pesanan datang dalam kondisi yang baik.

Simpan bukti transaksi
Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, kita wajib menyimpan bukti transaksi seperti resi transfer dan histori percakapan dengan penjual, hingga transaksi benar-benar selesai.
Jadi apabila terjadi kesalahan pengiriman atau penjual menyatakan belum menerima pembayaran, pembeli bisa menunjukkan bukti-bukti tersebut kepada penjual.



Unknown / Author & Editor

Blog ini masih dalam tahap pengambangan, mohon do'a nya yaahh semangART !^_^

0 komentar:

Popular Posts

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Distributed By Gooyaabi Templates